Tentara  Nasional Indonesia masuk dalam peringkat ke-18 kekuatan militer dunia  versi Global Firepower yang menggunakan 45 variabel perhitungan. Urutan  10 besar kekuatan militer dunia, menurut lembaga Global Firepower,  ditempati Amerika Serikat, Rusia, China, India, Inggris, Turki, Korea  Selatan, Perancis, Jepang, dan Israel.
Di  tingkat ASEAN, TNI menempati posisi teratas, diikuti Thailand (ke-19),  Filipina (ke-23), Malaysia (ke-27), dan Singapura (ke-41). Italia  menempati urutan ke-17, Taiwan berada pada urutan ke-14, dan Australia  pada urutan ke-24.
Pengamat  militer Andi Widjayanto yang dihubungi di Jakarta, mengatakan,  penilaian tersebut lebih banyak didasarkan pada gelar statis dari  kuantitas alat yang dimiliki. Namun, belum tentu semua siap atau dapat  digunakan sewaktu-waktu.
"Kalau  memperhitungkan gelar dinamis, yakni kesiapan tempur efektif saat ini,  tentu angkanya tidak setinggi itu. Gelar dinamis adalah kekuatan nyata  yang dapat langsung digelar untuk penindakan," ujar Andi.
Direktur  Institute for Defense Security and Peace Studies Mufti Makarim, yang  dihubungi terpisah, mengatakan, penilaian tersebut dilakukan dengan  menghimpun semua komposisi matra darat, laut, dan udara.
"Tetapi,  jika dilihat dari luas wilayah dengan dua pertiga adalah lautan,  komposisi kemampuan teknis TNI seharusnya setara dengan militer  Australia. Kebutuhan ke depan adalah penyesuaian pengembangan postur dan  kebutuhan strategis pertahanan yang dilakukan secara sistematis  bertahap sesuai dengan anggaran dan prioritas," paparnya.
Dia mengingatkan TNI agar fokus dalam mengembangkan postur kekuatan dan penyesuaian mindset tentara di dalam negara demokratis murni untuk kebutuhan pertahanan.
Terkait  dengan pengembangan kekuatan maritim, Andi mengatakan, pada tahap  pembangunan jangka panjang pertama hingga 2024, TNI belum mengembangkan  kekuatan tempur samudra.

0 komentar:
Post a Comment