Mencari
 kehidupan lain di luar Bumi memang jadi impian banyak orang. Bisa jadi 
kehidupan itu ada di salah satu sudut alam semesta namun bisa juga 
kehidupan itu muncul di Tata Surya.
Di
 dalam Tata Surya, pencarian memang difokuskan di Mars, atau satelit es 
seperti Europa. Namun di luar sana, ada sebuah tempat yang bisa jadi 
merupakan lokasi dimana kehidupan itu ada.
Dalam
 pertemuan International Society for the Study of the Origin of Life di 
Florence, Italia, Joop Houtkooper dari University of Giessen mengajukan 
sebuah teori kalau kehidupan muncul di salah satu objek di sabuk 
asteroid, yakni Ceres. Saat ditemukan pada tahun 1801, Ceres memang 
diperkirakan sebagai planet, namun kemudian diketahui kalau ia merupakan
 asteroid. Dan dengan definisi baru dari planet, Ceres justru 
dikategorikan sebagai planet katai bersama Pluto, Eris dan Sedna. 
Pertanyaannya apakah mungkin ada kehidupan disana? Mungkinkah ada 
organisme extraterrestrial disana?
Ide
 ini muncul ketika Joop mendengar presentasi tentang satelit di Tata 
Surya yang memiliki potongan besar es, yang sebagian besar di antaranya 
berada dalam kondisi cair. Bahkan total volume air tersebut 40% lebih 
besar dari seluruh lautan di Bumi. Ini mengingatkan Joop pada teori 
terbentuknya kehidupan. Organisme pertama kali bertumbuh dan berkembang 
di lubang hidrotermal, yang berada di dasar lautan dan memuntahkan 
senyawa kimia panas. Kebanyakan objek es di Tata Surya memiliki inti 
batuan, sehingga kemungkinan mereka memiliki lubang hidrotermal. Dengan 
demikian jika kehidupan itu memang ada dimana-mana dan tidak unik di 
Bumi saja maka bisa jadi di objek es inilah mereka memulai kehidupan 
itu.
Di
 awal sejarah Tata Surya, ada sebuah periode yang kita kenal sebagai 
‘periode akhir tabrakan besar’. Ini adalah saat dimana tabrakan asteroid
 merupakan kejadian umum. Nah jika memang ada kehidupan sebelum zaman 
itu, maka tentunya tumbukan asteroid akan menghancurkan semuanya. Dan 
kehidupan harus kembali memulai prosesnya dari awal, setelah debu kosmik
 dibersihkan dari bagian dalam Tata Surya.
Yang
 menarik, bukti yang ada menunjukan kalau Ceres tidak mengalami serangan
 asteroid bertubi-tubi selama era tabrakan besar tersebut. Seandainya 
tabrakan itu terjadi, Ceres akan kehilangan selubung air untuk selamanya
 karena pada saat itu gaya gravitasinya terlalu lemah untuk menangkap 
kembali selubung air tersebut. Inilah yang sepertinya terjadi pada 
asteroid Vesta, yang memiliki kawah tabrakan sangat besar di tubuhnya 
dan tidak ada air lagi disana.
Bukti
 tak tersentuhnya Ceres selama periode tabrakan besar memberi 
kemungkinan keberadaan lautan dimana kehidupan bisa saja muncul di awal 
sejarah Tata Surya. Fakta ini membawa kita pada sebuah hipotesa menarik.
 Jika kehidupan di Bumi dihabiskan oleh tabrakan kolosal sedangkan Ceres
 yang “memiliki kehidupan” selamat, bisa jadi Cereslah yang menanamkan 
kehidupan di Bumi melalui pecahan batuan yang lepas dan menabrak Bumi. 
Apakah pada akhirnya kehidupan di Bumi termasuk manusia berasal dari 
Ceres?
Jika
 melihat pada planet lain yang memiliki lautan, kita bisa 
membandingkannya dengan Venus. Di awal sejarah Tata Surya, diperkirakan 
Venus memiliki lautan, namun massa planet yang besar juga berarti 
dibutuhkan gaya yang besar untuk bisa melepaskan sekeping kerak 
planetnya dan mengarahkannya ke Bumi. Objek lebih kecil seperti Ceres 
memiliki kecepatan lepas yang rendah sehingga jauh lebih mudah bagi 
kepingannya memisahkan diri. Dari kandidat yang diperhitungkan (planet, 
asteroid, satelit), Ceres merupakan salah satu kandidat terbaik untuk 
melepaskan kepingannya menuju Bumi tanpa diinterupsi objek lainnya.
Kalau
 di Ceres memang ada kehidupan, bisa jadi saat ini ada organisme di 
sana. Kemungkinan terbesar, kehidupan di Ceres berada di lautan. Untuk 
kehidupan di permukaan, jauh lebih sulit untuk ditemukan namun ada 
kemungkinan kalau di permukaan Ceres kehidupan bisa tumbuh juga. 
Diperkirakan kehidupan yang ada di Ceres basisnya adalah hidrogen 
peroxide sehingga bisa bertahan pada temperatur rendah. Namun memang 
belum dipastikan apakan hidrogen peroxide ada di Ceres.
Pemikiran
 bahwa kehidupan di Bumi ini ditanamkan dari Ceres dan masih ada bentuk 
kehidupannya di sana memang menarik. Namun sebelum semua itu dibuktikan,
 pemikiran ini hanyalah sebuah fiksi-sains bukan sebuah fakta. Memang 
tak gampang untuk membuktikan semua ini. Ceres merupakan sebuah dunia 
yang jauh dan sangat kecil. Citra terbaik yang dihasilkan saat ini masih
 belum bisa memberikan banyak detil, hanya beberapa kondisi permukaan. 
Sisanya masih misteri. Analisis spektrum menunjukkan keberadaan mineral 
tanah liat /lempung, dan Ceres sendiri merupakan dunia yang pipih. Ceres
 sampai saat ini masih jadi planet katai yang menyimpan banyak misteri.
Tapi
 sepertinya misteri itu tak akan terus tersimpan, karena misi DAWN milik
 NASA akan menjejak Ceres di tahun 2015. Saat ia tiba, ia akan 
menyingkap setiap misteri yang ada di Ceres. DAWN diperkirakan akan 
mengambil citra geysers dan erupsi air di permukaan. Pemandangan jarak 
dekat inilah yang kelak akan menunjukan apakah memang benar ada indikasi
 untuk tumbuhnya kehidupan disana.
Ayo daftarkan diri Anda di Upd4te Bett1ng
ReplyDeletepin bbm 7ACD8560
agen365 menyediakan game : sbobet, ibcbet, casino, togel dll
ReplyDeleteayo segera bergabung bersama kami di agen365*com
pin bbm :2B389877
AJOQQ menyediakan 8 permainan yang terdiri dari :
ReplyDeletePoker,Domino99 ,BandarQ,BandarPoker,Capsa,AduQ,Sakong,Bandar66 ( NEW GAME )
Ayo segera bergabung bersama kami di AJOQQ :)
Bonus : Rollingan 0.3% dan Referral 20% :)